Kalimat efektif adalah kalimat yang memiliki kemampuan
untuk menimbulkan kembali gagasan-gagasan pada pikiran pendengar atau pembaca
seperti gagasan yang ada pada pikiran pembicara atau penulis. Sehingga dalam
penyampaian pesan dapat diterima dengan baik dan lebih mudah dimengerti..
Untuk mendapatkan kalimat yang
efektif harus memenuhi beberapa syarat sebagai berikut :
- Keterpaduan
Yang dimaksud dengan
keterpaduan (koherensi) adalah terjadinya hubungan yang padu antara unsur-unsur
pembentuk kalimat. Yang termasuk unsure pembentuk kalimat adalah kata, frasa,
klausa, tanda baca, dan fungsi sintaks S-O-P-Pel-Ket.
Beberapa kriteria yang harus
diperhatikan :
1. Kalimat
tidak bertele-tele harus sistematis.
2. Kalimat yang
padu menggunakan pola aspek –agen-verbal atau aspek-verbal-pasien.
·
Surat itu sudah saya baca.
o Saya sudah
membaca surat itu.
3. Diantara
predikat kata kerja dan objek penderita tidak disisipkan kata daripada/
tentang.
· Buku itu menceritakan tentang
raja-raja.
Contoh kalimat yang koheren :
o Setiap pengemudi mobil harus memiliki surat izin mengemudi.
o Saya sudah menyarankan kepada mereka untuk merivisi anggaran proyek
ini.
o Para petani mendapat keterangan tentang kelangkaan pupuk.
Contoh kalimat yang tidak
koheren :
o Kepada setiap pengemudi mobil harus memiliki surat izin mengemudi.( Tidak
memiliki subyek yang jelas)
o Yang saya sudah sarankan kepada mereka adalah merevisi anggaran itu
proyek.(Terdapat kesalahan pada pemakaian kata dan frasa)
o Tentang kelangkaan pupuk mendapat keterangan para petani. (unsure
S-P-O tidak berkaitan erat)
- Kepararelan
Yang dimaksud dengan
kepararelan (kesejajaran) adalah terdapatnya unsur-unsur yang sama derajatnya,
sama pola atau susunan kata dan frasa yang dipakai didalam kalimat. Misalnya
jika unsure pertama menggunakan verba, maka unsur kedua dan seterusnya juga
harus menggunakan verba.
Contoh kalimat yang memiliki
kesejajaran :
o Kegiatan di perpustakaan meliputi pembelian buku, pembuatan catalog,
dan pelabelan buku.
o Dalam rapat itu diputuskan tiga hal pokok, yaitu meningkatkan mutu
produk, meninggikan frekuensi iklan, dan menggencarkan pemasaran.
Contoh kalimat yang tidak
memiliki kesejajaran :
o Kegiatan di perpustakaan meliputi pembelian buku, membuat katalog, dan
buku-buku diberi label.
o Dalam rapat diputuskan tiga hal pokok, yaitu peningkatan mutu produk,
memperbanyak waktu penyiaran iklan, dan pemasaran yang lebih gencar.
- Kehematan
Yang dimaksud dengan kehematan
adalah adanya upaya menghindari pemakaian yang tidak perlu. Hemat disini
berarti tidak memakai kata-kata mubazir, tidak mengulang subyek, tidak
menjamakkan kata yang memang sudah berbentuk jamak.
Ada beberapa kriteria yang
harus diperhatikan :
1. Menghilangkan
pengulangan subyek yang sma pada anak kalimat.
·
Jika penumpang berbeda namanya dengan
tiket, penumpang batal berangkat.
·
Jika berbeda namanya dengan tiket, penumpang batal berangkat.
2. Menghilangkan
pemakaian superordinat pada hiponim kata.
Misal: Hari Minggu = Minggu
Warna Putih = Putih
Mobil Freed = Freed
· Pada hari Minggu, ayah baru membeli mobil freed
warna putih.
Semua orang
mengetahui bahwa Minggu adalah nama hari, jadi tidak perlu ditulis kembali kata
hari. Begitu pula dengan mobil dan warna.
3. Menghindarkan
kesinoniman kata dalam kalimat.
Contoh kalimat yang hemat :
o Dalam pertemuan yang dihadiri Wakil Gubernur DKI dilakukan perundingan
perparkiran.
o Agar Anda dapat memperoleh nilai ujian yang baik, belajarlah
sungguh-sungguh.
Contoh kalimat yang tidak
hemat :
o Dalam pertemuan yang mana hadir Wakil Gubernur DKI dilakukan suatu
perundingan yang membicarakan tentang perparkiran.
o Agar supaya Anda dapat memperoleh nilai ujian yang baik Anda harus
belajar dengan sungguh-sungguh.
·
Kelogisan
Yang dimaksud dengan kelogisan
adalah terdapatnya arti kalimat yang logis dan masuk akal.
Ada beberapa kriteria yang
harus diperhatikan :
1. Kalimat
aktif dan pasif harus jelas.
2. Subyek dan
keterangan harus jelas.
3. Pengantar
kalimat dan predikat harus jelas.
4. Induk
kalimat dan anak kalimat harus jelas.
5. Subyek tidak
ganda.
6. Predikat
tidak didahului kata yang.
Contoh kalimat yang lemah dari
segi logika berbahasa :
o Kambing sangat senang bermain hujan. (padahal kambing tergolong
binatang antiair)
o Tumpukan uang itu terdiri atas pecahan ribuan, ratusan, sepuluh ribuan,
lima puluh ribuan, dua puluh ribuan.(tidak runtut dalam merinci)
·
Ketepatan
Yang dimaksud dengan ketepatan
adalah kesesuaian/ kecocokan pemakaian unsur-unsur yang membangun suatu kalimat
sehingga terbentuk pengertian yang bulat dan pasti.
Beberapa yang harus
diperhatikan :
1. Pemakaian
kata harus tepat.
2. Kata
berpasangan harus sesuai.
3. Menghindari
peniadaan preposisi.
Contoh kalimat yang tidak
memperhatikan faktor ketepatan :
o Karyawan teladan itu memang tekun bekerja dari pagi sehingga petang.(salah dalam
pemakaian kata sehingga)
o Manajer saya memang orangnya pintar. Dia juga bekerja dengan dedikasi tinggi terhadap perusahaan. Namun
demikian, dia…(salah memakai frasa namun demikian)
Contoh kalimat yang
memperhatikan faktor ketepatan :
o Karyawan teladan itu memang tekun bekerja dari pagi sampai petang.
o Manajer saya memang orangnya pintar. Dia juga bekerja dengan dedikasi
tinggi terhadap perusahaan. Walaupun demikian, dia…
·
Kesatuan
Yang dimaksud dengan kesatuan
adalah terdapatnya satu ide pokok dalam sebuah kalimat. Dengan satu ide kalimat
bias panjang atau pendek, menggabungkan lebih dari satu unsure pilihan, bahkan
dapat mempertentangkan unsur pilihan yang satu dan yang lainnya.
Contoh kalimat yang tidak
jelas kesatuan gagasannya :
Pembangunan
gedung sekolah baru pihak yayasan dibantu oleh bank yang memberikan kredit.(terdapat
subjek ganda dalam kalimat tunggal)
Contoh kalimat yang jelas
kesatuan gagasannya :
Pihak
yayasan dibantu oleh bank yang memberikan kredit untuk membangun gedung sekolah
baru.
·
Kecermatan
Yang dimaksud kecermatan
adalah kalimat yang dihasilkan tidak menimbulkan tafsir ganda dan harus tepat
diksinya. Prinsip
kecermatan berarti cermat dan tepat menggunakan diksi. Agar tercapai kecermatan
dan ketepatan diksi, harus memperhatikan pernyataan-pernyataan berikut ini:
1. Hindari
penanggalan awalan
Contoh :
o Saya keberatan jika harus mencantumkan
nama ahli bahasa itu pada buku perdana hasil karya sendiri karena berbagai
pertimbangan.
o Saya berkeberatan jika harus mencantumkan
nama ahli bahasa itu pada buku perdana hasil karya sendiri karena berbagai
pertimbangan.
2. Hindari
peluluhan bunyi /c/
Contoh :
o Ia menyintai calon istri sehingga menyiptakan puisi terindah sebagai
mas kawin di hari pernikahannya.
o Ia mencintai calon istri sehingga menciptakan puisi terindah sebagai
mas kawin di hari pernikahannya.
3. Hindari
bunyi / s /, / p /, / t /, dan / k / yang tidak luluh
Contoh :
o Tanpa mengesampingkan kodratnya sebagai
perempuan, Koalisi Perempuan Indonesia (KPI) berusaha memromosikan, dan mensosialisasikan
Undang-Undang Pencegahan Kekerasan dalam Rumah Tangga.
o Tanpa mengkesampingkan kodratnya sebagai
perempuan, Koalisi Perempuan Indonesia (KPI) berusaha mempromosikan, dan menyosialisasikan
Undang-Undang Pencegahan Kekerasan dalam Rumah Tangga.
4. Hindari
pemakaian kata ambigu
Contoh :
Saya
menerima uang dua puluh lima ribuan. Berapa jumlah yang tepat ?
o Saya
menerima uang 25 lembar ribuan. Saya menerima uang Rp 25.000,00.
o Saya
menerima uang 20 lembar lima ribuan. saya menerima uang Rp. 100.000,00.
Sumber :
Kuntarto, Ninik M. 2007. Cermat dalam Berbahasa, Teliti dalam
Berpikir. Mitra Wacana Media. Jakarta. 2007
Tidak ada komentar:
Posting Komentar