#BlogArchive1 .widget-content{ height: 300px; margin: 10px; width: auto; overflow: auto; }

Kamis, 11 Oktober 2012

Perjalanan Sejarah Pancasila dari Lahir Hingga Era Reformasi

Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Nama ini terdiri dari dua kata dari Sansekerta: pañca berarti lima dan śīla berarti prinsip atau asas. Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia. Dalam perjalanan sejarah bangsa Indonesia, peranan Pancasila mengalami pasang surut tergantung kondisi politik dan pemerintahan yang ada pada jaman atau eranya.
Pancasila bukan milik sebuah era atau ornamen kekuasaan pemerintahan pada masa tertentu. Pancasila juga bukan representasi sekelompok orang, golongan atau orde tertentu. Pancasila adalah dasar negara yang akan menjadi pilar penyangga bangunan arsitektural yang bernama Indonesia. Sepanjang Indonesia masih ada, Pancasila akan menyertai perjalanannya. Rezim pemerintahan akan berganti setiap waktu dan akan pergi menjadi masa lalu, akan tetapi dasar negara akan tetap ada dan tak akan menyertai kepergian sebuah era pemerintahan!
Lima sendi utama penyusun Pancasila adalah Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, dan tercantum pada paragraf ke-4 Preambule (Pembukaan) Undang-undang Dasar 1945.

Selasa, 09 Oktober 2012

ILMU KEALAMAN DASAR


MATERI ILMU KEALAMAN DASAR

1.Definisi Mitos dan mitos sampai diterima dimasyarakat
Mitos : pengetahuan-pengetahuan baru yang bermunculan dan merupakan gabungan dari pengamatan,pengalaman, dan kepercayaan.

Mtos dapat diterima dimasyarakat pada masa itu disebabkan beberapa hal :
a.Keterbatasan pengetahuan yang disebabkan oleh keteerbatasan pengindeeraan, baik menggunakan alat atauoun tanpa alat .
b.Keterbatasan data pikir ( penalaran) manusia pada saat itu .
c.Hasrat ingin tahunya terpenuhi .


2.Perbedaan pola pikir rasioanalisme dan empirisme
Rasionalisme : merupakan metode dasar atau pola pikir dalam mencapai kebenaran ilmiah dengan menggunakan akal rasio.

sumber pengetahuan pada akal dan rasio meliputi :
a.Ide kebenaran sudah ada, dan pikiran manusia dapat mengungkapkan ide tersebut (tanpa menciptakan dan tanpa melalui pengalaman).
b.Manusia mencari kebenaran melalui kemampuan akal, tanpa merasa perlu ditunjang fakta.
Kelemahannya : setiap orang percaya pada kebenaran yang diyakininya sendiri2.

Sejarah Bimbingan dan Konseling di Indonesia

Bimbingan  dan konseling secara formal dibicarakan oleh para ahli baru pada tahun 1960. Tetapi di Yogyakarta pada tahun 1958 Dr Tohari Mustamar , dosen  IKIP Yogyakarta  (sekarang Prof. Dr. Tohari Mustamar) telah mempelopori melaksanakan bimbingan dan konseling di sekolah, untuk pertama kali di SMA teladan Yogyakarta. Sedang tahun 1960 diadakan konferensi FKIP seluruh Indonesia yang diselenggarakan di malang, memutuskan bahwa bimbingan dan konseling dimasukan dalam kurikulum FKIP.
Pada tahun 1961 telah diadakan kerjasama antar SMA teladan seluruh Indonesia , bimbingan dan konseling ditetapkan atau diterapkan di seluruh sekolah SMA teladan diseluruh Indonesia. Dengan adanya interuksi dari pihak pemerintah (Diknas) untuk melaksanakan bimbingan dan konseling di sekolah-sekolah, menambah majunya BK di Indonesia. Pada tahun itu jugalah dapat dikatakan bahwa BK di Indonesia telah dimulai.
Sejak itu para pelopor  bimbingan dan konseling berjuang agar bimbingan dan konseling mendapatkan tempat yang layak dalam pendidikan. Dalam kenyataannya sekarang ini penyelenggaraan bimbingan dan konseling semakin dirasakan urgensinya dalam masyarakat dan sekolah. Lebih-lebih dengan dilaksanakan kurikulum 1975 untuk sekolah umum, dan kurikulum 1976 untuk sekolah kejuruan. Dalam kurikulum tersebut dicantumkan secara tegas bahwa layanan bimbingan dan konseling harus dilaksanakan tiap-tiap sekolah.

Kalimat Efektif

Kalimat efektif adalah kalimat yang memiliki kemampuan untuk menimbulkan kembali gagasan-gagasan pada pikiran pendengar atau pembaca seperti gagasan yang ada pada pikiran pembicara atau penulis. Sehingga dalam penyampaian pesan dapat diterima dengan baik dan lebih mudah dimengerti..
Untuk mendapatkan kalimat yang efektif harus memenuhi beberapa syarat sebagai berikut :
  • Keterpaduan
Yang dimaksud dengan keterpaduan (koherensi) adalah terjadinya hubungan yang padu antara unsur-unsur pembentuk kalimat. Yang termasuk unsure pembentuk kalimat adalah kata, frasa, klausa, tanda baca, dan fungsi sintaks S-O-P-Pel-Ket.
Beberapa kriteria yang harus diperhatikan :
1. Kalimat tidak bertele-tele harus sistematis.
2. Kalimat yang padu menggunakan pola aspek –agen-verbal atau aspek-verbal-pasien.
·         Surat itu sudah saya baca.
o   Saya sudah membaca surat itu.
3. Diantara predikat kata kerja dan objek penderita tidak disisipkan kata daripada/ tentang.
· Buku itu menceritakan tentang raja-raja.
Contoh kalimat yang koheren :
o Setiap pengemudi mobil harus memiliki surat izin mengemudi.
o Saya sudah menyarankan kepada mereka untuk merivisi anggaran proyek ini.
o Para petani mendapat keterangan tentang kelangkaan pupuk.
Contoh kalimat yang tidak koheren :
o Kepada setiap pengemudi mobil harus memiliki surat izin mengemudi.( Tidak memiliki subyek yang jelas)
o Yang saya sudah sarankan kepada mereka adalah merevisi anggaran itu proyek.(Terdapat kesalahan pada pemakaian kata dan frasa)
o Tentang kelangkaan pupuk mendapat keterangan para petani. (unsure S-P-O tidak berkaitan erat)

Bimbingan Konseling

Pengertian Bimbingan Konseling
Pelayanan Bantuan untuk peserta didik baik individu / kelompok agar mandiri dan berkembang secara optimal dalam hubungan pribadi sosial belajar, karier melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung atas dasar norma-norma yang berlaku.
Tujuan Bimbingan dan Konseling
Membantu Memandirikan peserta didik dan mengembangkan potensi-potensi mereka secara optimal.
Paradigma Bimbingan & Konseling
BK merupakan pelayanan psikopaedagogis dalam bingkai budaya Indonesia dan religius.
Arah Bimbingan Konseling mengembangkan kompetensi siswa untuk mampu memenuhi tugas-tugas perkembangannya secara optimal.
Membantu siswa agar mampu mengatasi berbagai permasalahan yang mengganggu dan menghambat perkembangannya.